Minggu, 30 Agustus 2015

Pamor Menteri Susi Pada Acara Wisuda Sarjana Terapan Perikanan Angkatan 47

Tujuh taruna taruni mundur dengan langkah rapih dan terlatih meletakan ijazah di kursi masing - masing yang baru saja mereka terima dari Menteri Kelautan dan Perikanan ke 6 Ibu Susi Pudjiastuti kemudian mereka menjumpai Ayah Bundanya sungkem dengan khidmat disaksikan semua Guru Besar Senat Mahasiswa STP – Sekolah Tinggi Perikanan, semua hadirin terpaku . . . serta merta saja mengalirlah air mata haru menyelimuti kalbu penulis.  
Simbol penghormatan kepada kedua orang tua dari wisudawan terbaik hari itu, sabtu 29 Agustus 2015 begitu syahdu dan menakjubkan hampir semua orang tua yang hadir diruangan mata mereka mendadak memerah dan mengusapnya dengan tissue.
Adalah satu dari sekian banyak cuplikan yang sangat mengesankan bagi penulis saat menghadiri Wisuda Sarjana Terapan Perikanan Angkatan 47 Dan Magister Terapan Perikanan Angkatan ke 3 Sekolah Tinggi Perikanan menjadi salah satu cuplikan kehidupan dari #makhluk udikyang kemudian dapat menyimak langsung salah satu acara penting diantara sekian banyak susunannya yaitu Sambutan Menteri Perikanan dan Kelautan RI Ibu Susi Pudjiastuti sebagai telah penulis sebutkan diatas.
Ibu Susi sebagai Menteri dengan jabatan tertinggi dalam jajaran kementerian KP di sambut demikian sangat hormat diantaranya tarian selamat datang, dan penulis terperangah saja dalam hati ternyata perempuan hebat ini hadir diantara Guru Besar Senat STP (Sekolah Tinggi Perikanan) berbusana celana gombrong warna hitam blus berlengan panjang coklat agak kekuning – kuningan, adapun selendang yang diikat ala kadarnya hanya tampak memberikan kesan bahwa beliau hadir dengan formalitas yang ia coba melebur kedalam acara yang dipersiapkan dengan waktu yang cukup panjang. Rambut nya dibiarkan saja tanpa di konde atau ditata lebih rapih bahkan wajah terkesan polooos tanpa make – up.
Beliau lebur diantara para guru besar STP, wisudawan (taruna) wisudawati (taruni), hadirin termasuk tamu vip dan duta besar dan beberapa orang penting dari Timor Leste ;   beliau berjalan sedemikian trengginas terkesan sangat terburu – buru tapi tidak sebagaimana dugaan kita ia memang berpenampilan cukup gesit.  
Dengan penampilan yang sedemikian sederhana, kebesarannya secara simbolik dapat penulis saksikan secara nyata :
  • Ketika masuk dan keluar ruangan para guru besar semuanya berdiri termasuk hadirin demikian wisudawan / wati STP secara takdzim itu mereka lakukan
  • Saat akan di pasangkan gordon ( kalung wisudawan ) ; seluruh wisudawan / wati berdiri
  • Saat Ibu Susi akan memberi sambutan bagi wisudawan / wisudawati, seluruh Guru Besar yang hadir sekitar 20 orang mereka berjubah plus toga dan kalung kebesaran berdiri takdzim
Memang realitas yang penulis saksikan semua ini hanya simbolik belaka yang bisa dilakukan dan direkayasa, akan tetapi apa yang beliau sampaikan dalam waktu yang lebih kurang hanya lima belas menit saja gesturnya yang menebar aura produktifitas kami merasakan kewibawaan terdalam seorang Ibu pejuang yang berkeinginan salah satu misi Kementerian yang dipimpinnya :    
Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
Dengan suara bariton yang terkesan beliau sangat berwibawa ( dan agak serak – serak ) setelah membuka dengan salam penghormatan kepada semua fihak, paparnya :
“STP harus menjadi benteng penjaga, mengawal misi dan visi pemerintah khususnya di bidang Kelautan dan Perikanan, saya berharap kepada seluruh wisudawan   jangan bekerja di luar negeribukan tidak baik dan tidak boleh tetapi Indonesia lautnya sedemikian sangat luas membutuhkan tenaga terdidik yang siap mengolah seluruh potensi yang kita miliki.
Meskipun antara potensi dan realitas yang kita saksikan jauh dari harapan – harapan bangsa ini ; akan tetapi jika tiada puteri puteri bangsa ini yang tidak terdidik maka semuanya akan mengalami kerugian.
Saat salah seorang taruna STP menghampiri Ibu Menteri, menerima ijasah Sarjana
Tentunya bagi KKP adalah menjadi prioritas bagi alumni STP untuk berkontribusi di Kementerian Kelautan dan Perikanan . . . ( para wisudawan dan wisudawati bertepuk tangan bahagia )
Diantara sekian banyak permasalahan di KKP adalah illegal fishing, dan destruktive fishing  yang secara nyata telah menyebabkan kerusakan sumber daya kelautan dan perikanan serta lingkungannya yang berdampak kerugian sangat besar dibidang sosial dan ekonomi masyarakat.
Illegal fishing dan destructive fishing para pemainnya ( rampok, begal di lautan – bajak laut. pen ) disamping mereka ini mengeruk kekayaan samudra kita, saat berlayar juga menggunaan BBM yang kita miliki, secara tatanan sosial juga hancur dengan kejahatan – kejahatan lanjutan seperti human traficking, drugs dan macam – macam kejahatan yang sangat memprihatinkan.
Maka baktikan waktumu, utamakan bekerja dalam negeri memang kita perlu penambahan dan penguatan kapal – kapal di pulau – pulau terluar, secara bertahap akan kami upayakan. Kami juga sadar gaji di dalam negeri rlatif masih kecil bahkan cukup rendah tapi jangan korupsi.
Ucapan jangan korupsi dengan intonasi yang ditekan sebagai nasihat seorang Ibu yang cinta pada putera dan puterinya Ibu Susi serius dan bersungguh – sungguh dari kalimat : jangan korupsi.

Negara menunggu baktimu

Jales Veva Jaha Mahe

Sekitar jam 10 : 53 perempuan hebat ini menutup sambutannya dengan moto Angkatan Laut RI “dilaut kita jaya” bergetar hati para hadirin saat kami semua menatap Ibu Susi kembali duduk di antara para guru besar senat STP.
Semoga upaya yang dilakukan KKP dengan mewisuda 403 mahasiswa STP – Jakarta angkatan 47 secara generik 386 mendapat gelar sarjana dan 17 orang Magister di sematkanlah pada mereka janji wisudawan / wisudawati, salah satu poinnya adalah :
saat salah seorang taruna STP menghampiri Ibu Menteri, menerima ijasah Sarjana

KAMI WISUDAWAN SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

Siap sedia menyumbangkan tenaga dan fikiran bagi pembangunan perikanan dan bertanggung jawab dalam rangka pembangunan Nasional guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bangsa dan Negara
Mungkin saja jurusan yang ada di STP kurang memadai bagi pengelolaan Samudra Indonesia yang sangat luas ini, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa luas lautan duapertiga di banding daratan sepertiganya, maka dapat kita bayangkan berapa banyak jumlah SDM yang sangat kita butuhkan akan tetapi secara bertahap lautan kita memang perlu dijaga dan dilindungi.
 Berbagai upaya telah dilakukan oleh fihak STP, diantaranya membukan beberapa jurusan demi memenuhi kebutuhan pengelolaan laut dan ikan di samudera Indonesia, yaitu :

TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN (TPI)  

Para taruna / taruni dibekali wawasan, pengetahuan dan praktek lapangan Teknik Penangkapan Ikan yang ramah lingkungan, sehingga biota laut yang kita miliki tetap terjaga dan bisa diwariskan kepada anak – cucu kita pada masa yang akan datang, di jurusan ini pula di tanamkan secara lebih mendalam cara menjaga kelestarian eksploitasi sumber perikanan, maka secara tinjauan ekonomi akan memberi keuntunganbahkan bisa menjadi devisa. Kita belum menggali hingga kedalaman tanah – tanah yang ada di dasar lautan, apakah mengandung uranium dikel dan sebagainya.


PERMESINAN PERIKANAN ( MP )

Sarana prasarana kelautan tidak akan bisa hanya manual tradisional, maka dengan kemajuan teknologi segala sesuatunya butuh mesin agar mudah cepat dan solutif, hingga ke digitalisan, taruna / taruni dibekali secara mendasar dan mendalam tentang Permesinan Perikanan, pastinya akan lebih sempurna jika bekerja sama dengan Perguruan Tinggi yang juga menggarap mesin mungkin bisa dengan ITB atau dengan perguruan tinggi lainnya kenapa tidak.

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN (TPH)

Produk perikanan memiliki karakter mudah rusak (highly perishable) dan produksi yang kadang berfluktuasi, karena itu ilmu dan teknologi penanganan pasca panen dan pengolahan hasil perikanan menjadi kebutuhan. Di sisi lain, permintaan hasil perikanan juga terus meningkat, bahkan diproyeksikan pada tahun 2015 ini masyarakat dunia perlu menemukan berbagai upaya untuk mencukupi kekurangan hasil produk pangan ikan yang diperkirakan mencapai 5 juta ton.

TEKNOLOGI AKUAKULTUR ( TAK )
Program studi ini khusus dirancang untuk memberikan kesempatan memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang budidaya ikan. Hal ini dimaksudkan untuk membekali para lulusan dalam menanganni semakin meningkatnya permasalahan di bidangpengembangan budidaya. Kualifikasi di atas juga termasuk keahlian untuk mengimplementasikan sistem pembenihan dan pembesaran ikan. Selain itu, para taruna juga akan dibekali dengan dasar-dasar wawasan pengetahuan yang luas untuk diterapkan di lapangan sebagai seorang ahli budidaya yang profesional.
Taruna / taruni khidmat mengikuti jalannya acara wisuda pic : dok.pribadi
TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN ( TPS )
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan akan diperkenalkan pada unsur-unsur utama dari pemanfaatan sumberdaya perairan, pendugaan stock ikan. Setelah itu mereka akan menguji isu kunci yang dikaitkan dengan pengembangan perikanan dan pengelolaan sistem budidaya. Topik-topik penting dalam perkuliahan meliputi dampak berbagai kegiatan perikanan terhadap lingkungan dan perencanaan pengembangan perikanan dalam kerangka pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu.

PENYULUHAN PERIKANAN ( PP )
Penting – nya merangkul nelayan nelayan yang hidup dan kehidupannya ada dilaut, diantara program yang juga tengah digalakan saat ini adalah mendidik putera – putera para nelayan di seluruh Indonesia dengan harapan lebih menjakau pada sasaran yang paling rentan dalam mengolah hasil samudara RI.

Kabar Gembira! Menteri Susi Prioritaskan Lulusan STP Kerja di KKP

JAKARTA - Para lulusan taruna Sekolah Tinggi Perikanan (STP) mendapat kehormatan bisa diwisuda oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti.
Kebahagian mereka bertambah karena Susi berjanji bakal memprioritaskan para wisudawan itu bekerja di KKP. Sebagai catatan, saat itu ada 403 wisudawan STP.
"Saya ingin memprioritaskan lulusan STP untuk dipekerjakan di KKP. Walaupun saat ini saya masih memperjuangkan, remunerasi PNS agar bisa ditingkatkan," ujar Susi di kantornya, Jakarta, Sabtu (29/9).
Langkah tersebut dilakukan sebagai salah satu cara agar mereka tidak bekerja di luar negeri. Mereka nantinya bisa ditempatkan di 15 pulau terluar di Indone
sia. Selain itu, KKP juga masih membutuhkan banyak tenaga untuk menjaga laut Indonesia yang begitu luas.
"Potensi di Indonesia masih banyak, ada beberapa armada kapal pengawas yang nanti akan dioperasikan dan beberapa petugas di 15 pulau terluar. Dengan bakti dan dedikasi Anda atas semua ilmu yang Anda dapatkan agar Indonesia lebih hebat lebih maju," ujar menteri nyentrik ini. (chi/jpnn)
JAKARTA Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menghadiri acara Wisuda Taruna Sekolah Tinggi Perikanan (STP). Dia mengatakan, STP adalah salah satu harapan Indonesia untuk menjadi poros maritim.
"Sekolah Tinggi Perikanan (STP) harus menjadi salah satu visi misi pemerintah Indonesia untuk menjadi Indonesia sebagai poros maritim Indonesia," ucap Susi saat melantik wisudawan-wisudawati Sekolah Tinggi Perikanan, di Gedung Mina Bahari III, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/8/2015).
Menteri Susi telah melantik sebanyak 401 orang wisudawan-wisudawati yang terdiri dari 386 orang bergelar sarjana terapan perikanan angkatan ke-47 dan 17 orang bergelar magister terapan perikanan angkatan ke-3 Sekolah Tinggi Perikanan.
"Penyertaan pelantikan wisuda. Hari ini Sabtu tanggal 29 Agustus 2015 saya lantik sebagai insan Sekolah Tinggi Perikanan sebanyak 386 orang mendapatkan gelar sarjana dan 17 orang magister terapan perikanan, serta segala hak dan kewajibannya," ujar Susi.
Susi mengatakan kepada ratusan wisudawan tersebut, harus melakukan satu tanda bukti bahwa kerja keras sekian tahun berbuah sertifikat kelulusan yang diterima.
source : http://economy.okezone.com/read/2015/08/29/320/1204596/susi-pudjiastuti-berharap-stp-bisa-wujudkan-cita-cita-poros-maritim

Jumat, 28 Agustus 2015

Apel Pagi dan Apresiasi kepada pegawai teladan di PPN Karangantu Tahun 2015

bertempat di lapangan apel PPN Karangantu telah dilaksanakan Apel pagi dalam rangka penyerahan penghargaan kepada para pegawai yang telah dianggap cakap dalam melaksanakan tugasnya selama ini dan penyerahan hadiah kepada para peserta yang berpartisipasi dan menjadi juara pada kegiatan Lomba Memperingati hari Kemerdekaan HUT RI-70 di PPN Karangantu yang terdiri dari lomba ping pong, playstation, gaple, karaoke, memasukan belut dalam botol, balap karung dll. Apresiasi ini dimaksudkan agar dapat memberikan motivasi kepada segenap pegawai PPN Karangantu dalam meningkatkan kinerja. Kedepannya Bapak Bambang Koesminto selaku Kepala Pelabuhan dan pimpinan di PPN Karangantu mengharapkan agar pegawai teladan tersebut dapat menjadi contoh kepada rekan-rekannya yang lain, serta kinerja yang telah baik dapat menjadi budaya kerja di PPN Karangantu.

Selasa, 18 Agustus 2015

Partisipasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu dalam Memperingati HUT-70 Republik Indonesia

 
hari ini adalah hari terakhir PPN Karangantu berpartisipasi dalam memperingati Hut Kota Serang ke-8 'optimalisasi pembangunan infrastruktur dalam rangka meningkatkan investasi yang kondusif menuju kota serang madani' yang berisi pameran pembangunan kota serang, pameran produk unggulan UMKM,pameran binaan pertanian pasar murah, pameran usaha dan komersil, panggung hiburan hasanah kota serang,having fun in banking day di Stadion Maulana Yusuf Ciceri Kota Serang yang dilaksanakan selama 6 hari berturut-turut dari tanggal 11 s/d 16 Agustus 2015.
pada hari pertama dalam pembukaan pameran PPN Karangantu mengadakan bazar ikan murah 50 % untuk masyarakat yang berkunjung dan pada hari itu juga stand PPN Karangantu dikunjungi oleh Walikota Serang Bapak Tb Haerul Jaman yang disambut langsung oleh Kepala PPN Karangantu Bapak Bambang Koesminto, S.Pi. Pada malam hari stand PPN Karangantu selalu menayangkan cara menangkap ikan dilaut, tanyangan ini menarik banyak perhatian dari para pengunjung yang datang sehingga pengunjung banyak yang menonton dan dapat mengetahui bagaimana proses penangkapan ikan di laut.

Senin, 17 Agustus 2015

 
Kedatangan tim pembinaan Satpolair Polres Serang ke Pasar Ikan Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu pada Tanggal 16 Juni 2015 bertujuan untuk melaksanakan pembinaan kepada masyarakat perikanan khususnya yang berada di wilayah Karangantu terkait peraturan hukum dan ketertiban umum. Kegiatan tersebut dilaksanakan bersamaan kegiatan penyuluhan yang rutin diselegarakan oleh Penyuluh Perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu. Adapun personil yang terlibat di kegiatan tersebut adalah Ilham Muttaqin S.St.Pi (Penyuluh PPN Karangantu) Brigadir Polisi Avief, dan Bhayangkara Dua Hendri.